Diplomasi Multilateral Langkah Nyata Komitmen Kuat Presiden Prabowo Berantas Narkoba
Oleh : Bimo Ariyan Beeran )*
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam pemberantasan narkoba, tidak hanya di tingkat domestik, tetapi juga dalam kerangka diplomasi multilateral yang membawa isu ini ke panggung dunia.
Melalui berbagai upaya strategis, Presiden Prabowo, pemimpin bangsa kelahiran tahun 1951 yang juga merupakan purnawirawan perwira tinggi militer Indonesia tersebut menegaskan bahwa pemberantasan narkoba merupakan prioritas nasional yang harus didukung oleh kerjasama internasional.
Sebagai Kepala Negara, beliau berkomitmen keras untuk memastikan bahwa masa depan Indonesia terbebas dari ancaman narkotika yang dapat merusak generasi muda dan masa depan bangsa.
Salah satu bentuk nyata komitmen Presiden Prabowo terlihat dalam pertemuannya dengan Presiden Peru, Dina Boluarte, di Istana Peru Palacio de Gobierno pada 14 November 2024. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas berbagai isu penting, termasuk kerja sama dalam memerangi perdagangan gelap narkoba yang telah menjadi ancaman serius bagi kedua negara.
Presiden Dina Boluarte menekankan pentingnya pembahasan tentang agenda kerja sama untuk memberantas perdagangan narkoba, serta peningkatan hubungan ekonomi Indonesia-Peru. Dina juga berharap, dengan tumbuhnya perekonomian kedua negara, kerja sama bilateral ini dapat memperkuat upaya bersama dalam menghadapi tantangan global, termasuk penyalahgunaan narkoba.
Langkah Presiden Prabowo tersebut menunjukkan betapa pentingnya dimensi diplomasi multilateral dalam menangani isu narkoba. Tidak hanya sebagai masalah domestik, pemberantasan narkoba telah menjadi isu global yang membutuhkan keterlibatan berbagai negara.
Komitmen Presiden Prabowo dalam membawa isu tersebut ke forum internasional menggambarkan tekad yang kuat untuk melawan jaringan perdagangan narkoba yang semakin meluas dan merusak berbagai lapisan masyarakat, terutama kalangan remaja.
Berdasarkan data yang disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol. Marthinus Hukom, sekitar 312 ribu remaja Indonesia terjerat dalam penyalahgunaan narkoba. Angka ini menggambarkan bahwa narkoba semakin menjadi ancaman nyata terhadap masa depan generasi muda Indonesia.
Presiden Prabowo bersama Pemerintah Indonesia, melalui kebijakan yang lebih komprehensif, telah mengambil langkah-langkah nyata untuk melawan ancaman tersebut. Salah satu program yang menjadi sorotan adalah Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar), yang bertujuan untuk menjadikan desa-desa di seluruh Indonesia sebagai kawasan bebas narkoba.
Program Desa Bersinar tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada upaya pencegahan dengan membangun kesadaran di tingkat komunitas. Presiden Prabowo menekankan pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
Dengan memperkuat peran keluarga sebagai garis pertahanan pertama, serta memperkuat pengawasan di tingkat desa, pemerintah berharap dapat membentuk benteng kokoh yang melindungi generasi muda dari ancaman narkoba. Pemerintah juga mengajak berbagai elemen masyarakat untuk bergabung dalam upaya pencegahan, karena perang melawan narkoba adalah tanggung jawab bersama.
Selain itu, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, Prof. Dr. H. M. Asrorun Ni’am Sholeh, MA, menyampaikan bahwa salah satu upaya penting untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba adalah melalui pendidikan dan pemberdayaan pemuda.
Program Forum Nasional Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) 2024, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader pemuda, diharapkan dapat menjadi agen perubahan di kalangan remaja. KIPAN menjadi platform strategis untuk mengedukasi pemuda Indonesia tentang bahaya narkoba dan pentingnya hidup sehat.
Keberhasilan dalam pemberantasan narkoba tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga pada partisipasi aktif generasi muda itu sendiri. Pemerintah, melalui berbagai program preventif, terus mendorong pemuda untuk menjadi ujung tombak dalam kampanye anti-narkoba. Pendidikan sejak dini tentang bahaya narkoba, serta pelibatan pemuda dalam berbagai kegiatan positif, menjadi bagian dari strategi nasional untuk menciptakan Indonesia yang bebas narkoba.
Upaya Presiden Prabowo dalam memberantas narkoba juga tidak terbatas pada pencegahan dan penegakan hukum, tetapi melibatkan dimensi sosial yang lebih luas. Pemerintah mengakui bahwa dampak sosial dan ekonomi dari penyalahgunaan narkoba sangat besar, termasuk hilangnya produktivitas dan peningkatan beban sosial. Oleh karena itu, pemerintah juga fokus pada rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba, untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan kesempatan kedua dalam hidup mereka.
Koordinasi lintas lembaga semakin diperkuat untuk mempercepat penanganan masalah narkoba. Kolaborasi antara kejaksaan, kepolisian, dan lembaga pemasyarakatan sangat penting dalam menciptakan efek jera bagi para pelaku tindak kejahatan narkoba. Dengan kerjasama yang lebih baik, sistem peradilan pidana di Indonesia diharapkan dapat mengatasi masalah narkoba dengan lebih efektif.
Pemerintahan Prabowo-Gibran berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program inovatif yang dapat mengedukasi generasi muda dan menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas narkoba.
Melalui kebijakan yang terstruktur dan dukungan berbagai pihak, Indonesia diharapkan dapat membangun masa depan yang lebih baik, tanpa ancaman narkoba yang merusak generasi penerus bangsa.
Dalam diplomasi multilateral, Presiden Prabowo tidak hanya menunjukkan kepemimpinan dalam menangani masalah narkoba, tetapi juga mengajak negara-negara lain untuk bersama-sama berkolaborasi dalam memberantas ancaman global ini. Dengan komitmen kuat dan langkah nyata, Indonesia menuju masa depan yang lebih bebas dari bahaya narkoba.
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara