Maret 16, 2025

Masyarakat Menolak Aksi Indonesia Gelap yang Mengancam Stabilitas Nasional

0
berita_1741678567

JAKARTA – Aksi “Indonesia Gelap” yang belakangan ini terjadi telah menimbulkan gangguan terhadap stabilitas nasional dan berpotensi menghambat pembangunan. Menanggapi hal ini, Presiden Prabowo Subianto mengajak seluruh masyarakat untuk tetap optimis dan menjaga ketertiban demi kelangsungan negara. Presiden menegaskan pentingnya menjaga demokrasi yang sehat dan tidak membiarkan aksi tersebut merusak stabilitas nasional. “Presiden memahami adanya gerakan tersebut, namun tetap menekankan pentingnya menjaga ketertiban serta demokrasi yang konstruktif,” ujar Rektor IPB, Arif Satria, yang turut menyampaikan pandangan Presiden.

Arif Satria menambahkan, Presiden sangat terbuka terhadap kritik dan masukan, terutama dari kalangan akademisi. Dalam kesempatan yang sama, ia juga menjelaskan bahwa pertemuan Presiden dengan para rektor bukanlah bentuk intervensi, melainkan upaya untuk memahami visi dan kebijakan pemerintah secara langsung. “Pertemuan ini lebih kepada peluang untuk berdialog dan memahami langkah-langkah yang diambil pemerintah,” tambahnya.

Di sisi legislatif, Wakil Ketua DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal, turut menanggapi aksi tersebut dengan menyatakan bahwa kritik terhadap pemerintah adalah hal yang wajar dalam demokrasi, namun harus bersifat konstruktif dan tidak merusak tatanan yang ada. “Pemerintahan Prabowo telah bekerja dengan merespons tuntutan masyarakat. Kritik perlu disampaikan dengan cara yang tepat dan dalam konteks yang membangun,” jelas Cucun.

Ia juga menolak seruan pemakzulan Presiden yang muncul dalam aksi tersebut. “Pemerintahan baru saja dimulai, dan seruan pemakzulan tanpa dasar yang jelas hanya akan memperburuk situasi politik,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan bahwa pemerintah tetap menerima tuntutan massa aksi dan membuka pintu untuk berdialog dengan perwakilan mahasiswa. “Kami siap berdiskusi dengan mahasiswa secara konstruktif demi mencapai solusi terbaik,” ujarnya.

Prasetyo menegaskan bahwa kebebasan berpendapat dijamin oleh undang-undang, namun harus disertai dengan tanggung jawab. “Aparat kepolisian diminta untuk mengedepankan pendekatan persuasif, mengingat para demonstran adalah bagian dari generasi penerus bangsa,” lanjutnya.

Aksi “Indonesia Gelap” telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, dengan isu-isu yang diangkat seharusnya bisa dibahas melalui jalur yang lebih konstruktif. Pemerintah tetap membuka ruang untuk dialog demi menampung aspirasi masyarakat secara bijak, sehingga demokrasi dapat berjalan dengan baik tanpa mengorbankan stabilitas dan ketertiban negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *