Satu Tahun Prabowo–Gibran, Pemerintahan Kuat dan Mandiri Menuju Indonesia Maju

JAKARTA – Memasuki satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, arah pemerintahan Indonesia dinilai semakin kuat, stabil, dan berdaulat. Pengamat dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai kinerja pemerintah selama setahun terakhir menunjukkan komitmen kuat terhadap stabilitas nasional dan kemandirian industri pertahanan.
Menurut Fahmi, pemerintah mampu menjaga dinamika politik dan sosial agar tidak berkembang menjadi ketegangan publik.
“Hal ini membuktikan kanal demokrasi kita masih berfungsi baik. Pemerintah tanggap, terbuka terhadap aspirasi, dan cepat merespons krisis,” ujarnya dalam wawancara di Radio Elshinta.
Fahmi menilai langkah cepat pemerintah pascakerusuhan akhir Agustus menjadi bukti ketegasan negara dalam menjaga ketertiban nasional tanpa menutup ruang dialog. Pemerintah dinilai berhasil mengelola emosi publik sekaligus mencegah potensi konflik sosial yang lebih luas.
Di bidang pertahanan, Presiden Prabowo menunjukkan visi besar untuk membangun kemandirian industri nasional. Upaya memperkuat PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PT INKA terus dilakukan guna mengurangi ketergantungan impor serta memperluas kapasitas teknologi strategis dalam negeri.
“Pembelian alutsista luar negeri bukan semata transaksi, tetapi sarana transfer teknologi dan penguatan diplomasi,” jelas Fahmi. Ia menambahkan bahwa langkah ini mencerminkan kepemimpinan Prabowo yang visioner dan realistis dalam membangun kekuatan bangsa.
Selain itu, fungsi pengawasan pemerintahan dinilai semakin efektif. Banyak kasus korupsi berhasil diungkap, menandakan sistem pengawasan dan penegakan hukum berjalan baik. Pemerintah juga terus memperkuat komunikasi publik melalui Badan Komunikasi Pemerintah (BKP) agar kebijakan dapat lebih mudah dipahami masyarakat.
Fahmi memberikan nilai yang sangat tinggi dan positif bagi kinerja pemerintahan Prabowo–Gibran. Ia mengibaratkan pemerintahan ini seperti pesawat besar yang terbang menuju Indonesia Maju, dengan Presiden sebagai pilot dan rakyat sebagai penumpang.
“Tugas pemerintah memastikan seluruh penumpang aman, nyaman, dan sampai pada tujuan bersama,” tutupnya. (*)