Program MBG Bantu Wujudkan Generasi Muda Sehat dan Cerdas
Jakarta – Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ditandai oleh capaian monumental di bidang kesehatan dan pembangunan manusia melalui peluncuran Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sejak digulirkan awal 2025, program ini telah memberikan dampak luas dalam membangun generasi muda yang sehat, cerdas, serta menggerakkan ekonomi akar rumput secara signifikan.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara, Presiden Prabowo menyampaikan berbagai capaian penting selama satu tahun masa pemerintahan, termasuk keberhasilan program MBG yang telah menjangkau puluhan juta rakyat Indonesia.
“Kita bersyukur angka kemiskinan turun ke 8,47%, dan tingkat pengangguran terbuka ke 4,76%. Itu angka terendah dalam sejarah kita,” ujar Prabowo.
Salah satu kontribusi signifikan terhadap capaian tersebut adalah dari MBG. Sejak diluncurkan awal 2025, program ini telah membagikan lebih dari 1,4 miliar porsi makanan bergizi melalui 12.508 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia. MBG menyasar lebih dari 35 juta penerima manfaat, termasuk anak-anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
“Program ini kini telah diadopsi oleh lebih dari 112 negara di dunia. Antusiasme anak-anak sekolah meningkat. Mereka lebih semangat belajar, karena makanannya sehat dan suasana sekolah jadi lebih hidup. Waktu kita mulai, hanya 78 atau 79 negara yang punya program sejenis. Sekarang makin banyak yang menyadari pentingnya MBG,” tambah Prabowo.
Lebih dari sekadar program gizi, MBG menjadi mesin penggerak ekonomi lokal. Presiden Prabowo menegaskan bahwa MBG menciptakan peluang kerja dan membangkitkan ekonomi desa.
“Program ini telah menciptakan lebih dari 394.000 lapangan kerja, dan saya yakin bisa mencapai 1,5 juta tenaga kerja baru pada awal 2026. Kami libatkan 18.895 UMKM, koperasi, dan BUMDes dalam ekosistem MBG. Untuk pertama kalinya, uang rakyat digelontorkan langsung ke desa dalam skala besar,” tegasnya.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan bahwa MBG bukan sekadar pemenuhan kebutuhan makan siang.
“Ini adalah investasi jangka panjang untuk mencetak generasi sehat, cerdas, dan produktif. MBG membentuk masa depan Indonesia yang unggul,” ujar Dadan.
BGN juga mencatat bahwa hingga Oktober 2025, program MBG telah membuka pasar baru bagi petani dan peternak lokal. Sebanyak 85 persen bahan baku MBG berasal dari sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan. Pemerintah menargetkan minimal 60 persen di antaranya dipasok oleh UMKM.
Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menyebut MBG sebagai wujud keberpihakan nyata negara terhadap rakyat kecil. Program MBG adalah bagian penting dari visi Indonesia Emas 2045.
“Ini investasi untuk menyiapkan generasi unggul. Anak-anak kita harus sehat dan cerdas agar kelak mampu memimpin negeri ini,” ujar Misbakhun.
Dengan segala capaian tersebut, MBG tak hanya menjadi program unggulan, tetapi telah menjelma sebagai simbol transformasi sosial dan ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran. Dalam waktu singkat, MBG menunjukkan bahwa keberhasilan bukan hanya soal angka, tapi soal dampak nyata yang dirasakan langsung oleh rakyat.
