January 9, 2025

Pentingnya Perkuatan Literasi Digital dalam Memerangi Judi Online

0

Oleh : Andi Mahesa )*

Judi online semakin menjadi masalah serius di Indonesia, merambah ke berbagai lapisan masyarakat, terutama generasi muda yang rentan terhadap pengaruh teknologi. Dalam beberapa tahun terakhir, perjudian daring berkembang pesat, memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Akibatnya, praktik ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga menyebabkan kerusakan sosial dan psikologis yang signifikan. Menanggapi fenomena ini, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) berkomitmen untuk memerangi judi online dengan pendekatan yang lebih komprehensif. Salah satu langkah utama yang digalakkan adalah memperkuat literasi digital di kalangan masyarakat.

Salah satu dampak yang paling langsung dan jelas dari perjudian online adalah kerugian finansial yang dialami oleh para pemain. Banyak orang yang terperangkap dalam dunia judi online karena tergoda oleh janji kemenangan besar dalam waktu singkat. Padahal, kenyataannya, lebih banyak yang mengalami kerugian daripada keuntungan.

Pemain judi online sering kali kehilangan sejumlah uang yang besar karena mereka cenderung terus bermain meskipun telah kalah, berharap bisa mendapatkan kembali uang yang hilang. Ketergantungan ini sering kali berujung pada pengeluaran yang semakin besar, bahkan tanpa kendali.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid mengatakan bahwa literasi digital adalah kunci untuk membangun kesadaran masyarakat mengenai bahaya judi online dan pentingnya menghindari praktik tersebut. Menurutnya, peningkatan literasi digital bukan hanya sebatas penguasaan teknologi, tetapi juga pemahaman yang lebih dalam mengenai etika, dampak negatif, serta potensi bahaya dari dunia digital, termasuk judi online.

Pemerintah, melalui Menteri Komdigi terus berupaya meningkatkan kapasitas literasi digital di semua lapisan masyarakat, dari anak muda hingga orang dewasa, agar mereka lebih waspada dan cerdas dalam menggunakan teknologi.

Judi online sering kali disajikan dengan cara yang tampak menarik dan menggoda, yaitu melalui promosi atau aplikasi yang mudah diakses. Hal ini menjadikannya sangat sulit untuk dibedakan dari kegiatan hiburan digital lainnya. Oleh karena itu, literasi digital yang kuat menjadi penting untuk menyaring mana yang dapat dinikmati secara aman dan mana yang dapat menjerumuskan ke dalam masalah besar, seperti kecanduan judi online.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital, Molly Prabawaty mengatakan bahwa judi online tidak hanya berdampak negatif pada aspek keuangan, tetapi juga dapat merusak kehidupan sosial dan psikologis penggunanya. Penyalahgunaan perjudian daring dapat memicu depresi, kecemasan, hingga kerusakan hubungan sosial, yang jauh lebih berbahaya daripada sekadar kehilangan uang.

Sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah telah melakukan berbagai langkah konkret. Salah satunya adalah dengan memperketat pengawasan terhadap konten-konten judi online di ruang digital. Tidak hanya itu, pemerintah juga bekerja sama dengan penyedia layanan internet dan platform digital untuk memblokir akses ke situs-situs perjudian. Namun, Molly mengatakan bahwa pengawasan dan penindakan semata tidak cukup. Literasi digital yang kuat harus berjalan seiring untuk menciptakan masyarakat yang lebih paham akan bahaya judi online dan mampu melindungi diri mereka dari godaan tersebut.

Upaya literasi digital yang dilakukan oleh Pemerintah melalui berbagai kampanye untuk meningkatkan pemahaman akan bahaya judi online, dengan tujuan mengurangi ketergantungan masyarakat pada perjudian daring yang merusak sangat memberikan efek positif jangka panjang bagi masyarakat. Pendidikan tentang literasi digital ini, selain mengajarkan keterampilan teknologi, juga meliputi pemahaman terhadap etika penggunaan internet, serta dampak negatif dari teknologi yang tidak dikelola dengan bijak.

Dukungan terhadap kebijakan ini datang dari berbagai kalangan, baik dari sektor pemerintah, lembaga pendidikan, hingga organisasi masyarakat sipil. Program literasi digital yang terus diperluas, ditambah dengan upaya penegakan hukum yang tegas terhadap situs judi online, diharapkan dapat menurunkan prevalensi perjudian daring di Indonesia. Program edukasi juga diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat akan kerugian yang ditimbulkan dari kebiasaan berjudi, yang tidak hanya berbentuk kerugian finansial, tetapi juga hilangnya integritas sosial dan hubungan keluarga.

Selain itu, Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kolaborasi dengan berbagai sektor untuk memberikan solusi yang lebih inklusif dalam mencegah penyebaran judi online. Misalnya, bekerja sama dengan lembaga-lembaga keuangan untuk memblokir transaksi yang mencurigakan.

Sebagai masyarakat, kita harus lebih bijaksana dalam menyikapi perkembangan teknologi yang terus berubah. Di tengah maraknya judi online, kita perlu mengedepankan pemahaman dan kesadaran bahwa segala bentuk perjudian, terutama yang dilakukan melalui platform digital, bisa menjerumuskan kita ke dalam situasi yang jauh lebih buruk. Tak hanya secara finansial, tetapi juga dalam aspek sosial dan mental. Peran aktif kita dalam meningkatkan literasi digital tidak hanya akan melindungi diri kita, tetapi juga keluarga dan masyarakat sekitar dari ancaman buruk yang datang dari dunia maya.

Dalam menghadapi perkembangan teknologi dan dunia digital yang begitu pesat, kita sebagai masyarakat harus waspada terhadap segala bentuk ancaman, salah satunya judi online. Pemerintah telah menegaskan komitmennya dalam mengatasi masalah ini dengan memperkuat literasi digital di seluruh lapisan masyarakat. Saatnya kita juga berperan aktif dalam memanfaatkan teknologi dengan bijak dan mengedukasi diri serta orang lain tentang bahaya judi online. Literasi digital yang baik akan membantu kita menjaga diri dari pengaruh negatif yang dapat merusak masa depan. Mari bersama-sama melawan judi online dan ciptakan ruang digital yang lebih aman dan sehat untuk generasi mendatang.

*) Penulis merupakan Mahasiswa yang tinggal di Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *