Oktober 24, 2025

Peringatan Hari Sumpah Pemuda Tahun 2025 Jadi Cerminan Stabilitas dan Persatuan Nasional  

0
021907600_1635299603-hand-drawn-style-youth-pledge-celebration_23-2148648422

Oleh : Aditya Perdana )*

Peringatan Sumpah Pemuda 2025 menjadi momentum penting yang menggambarkan kestabilan dan persatuan bangsa di tengah dinamika sosial dan politik. Nilai luhur dalam ikrar 1928 menjadi sumber inspirasi untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Melalui semangat gotong royong, kolaborasi lintas generasi, dan komitmen terhadap kebinnekaan, Sumpah Pemuda merefleksikan kesiapan bangsa menghadapi tantangan zaman dengan persatuan yang kuat.

Sumpah Pemuda lahir dari kesadaran kolektif bahwa kemerdekaan diraih jika seluruh elemen bangsa bersatu dalam satu tekad, satu bahasa, dan satu tanah air. Nilai itu menjadi cermin kestabilan sosial yang meredam potensi disintegrasi di tengah keberagaman. Hal itu juga memperlihatkan semangat persaudaraan lintas golongan dan kerja sama antarlembaga penting dalam harmoni nasional.

Ketua Umum Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA), Fahd Arafiq, menilai Hari Sumpah Pemuda 2025 menjadi refleksi peran besar pemuda menjaga stabilitas nasional. Ia menegaskan, generasi muda tidak boleh apatis terhadap isu-isu sosial dan keamanan yang mengganggu ketertiban.

Fahd menjelaskan BAPERA sebagai wadah kolaborasi lintas partai, suku, dan agama untuk memperkuat persatuan bangsa. Menurutnya, stabilitas adalah prasyarat utama keberlanjutan pembangunan nasional. Oleh karena itu, penting bagi pemuda agar aktif menjaga lingkungan, berkontribusi di masyarakat, dan membantu aparat negara menciptakan suasana aman damai di Indonesia.

Pandangan serupa disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ia menilai, semangat kebangsaan yang diwariskan Sumpah Pemuda harus diwujudkan dalam pengabdian nyata terhadap bangsa.

Kapolri mengapresiasi peran aktif Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) yang terlibat langsung menjaga keamanan nasional, baik pada event keagamaan, kegiatan sosial, maupun penanganan bencana alam.

Menurutnya, partisipasi pemuda seperti Kokam mencerminkan bagaimana sinergi antara masyarakat dan aparat dapat membangun kepercayaan publik terhadap institusi negara. Ia menegaskan bahwa sinergisitas tersebut perlu terus diperkuat agar seluruh program pemerintah dapat berjalan dengan lancar tanpa terganggu oleh konflik horizontal atau provokasi yang berpotensi memecah belah masyarakat.

Bagi Kapolri, peringatan Sumpah Pemuda tidak hanya sekadar mengenang sejarah, melainkan momentum untuk memperkuat integritas, kedisiplinan, serta semangat pengabdian pemuda dalam menjaga stabilitas nasional.

Di sisi lain, Rivai Sabon Mehen, Juru Bicara Gerakan Rakyat untuk Damai (Garuda), menilai bahwa menjaga stabilitas politik nasional adalah bagian dari tanggung jawab moral setiap warga negara.

Ia menegaskan bahwa ketenangan sosial merupakan faktor utama bagi tumbuhnya perekonomian nasional dan berjalannya pembangunan secara berkelanjutan. Rivai mendorong seluruh elemen masyarakat untuk menghindari provokasi, ujaran kebencian, dan tindakan anarkis yang dapat menghambat proses pembangunan bangsa.

Menurutnya, semangat Sumpah Pemuda mengajarkan pentingnya menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok, terutama dalam menjaga kedamaian dan kesejahteraan bersama.

Lebih jauh, peringatan Sumpah Pemuda tahun ini juga menunjukkan bagaimana nilai-nilai gotong royong dan kolaborasi tetap relevan dalam menjaga keseimbangan sosial di tengah era digital.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendorong generasi muda untuk berperan aktif dalam berbagai bidang strategis, mulai dari ekonomi kreatif, koperasi, hingga inovasi digital.

Dengan memberdayakan potensi pemuda sebagai pilar produktif bangsa, stabilitas nasional dapat terus terjaga karena energi positif dari generasi muda diarahkan untuk pembangunan, bukan konflik.

Nilai-nilai luhur seperti nasionalisme, toleransi, dan cinta tanah air menjadi pondasi kuat yang menopang stabilitas nasional. Melalui peringatan Sumpah Pemuda 2025, masyarakat diingatkan kembali bahwa keberagaman bukan sumber perpecahan, melainkan kekuatan yang menyatukan.

Semangat tersebut menegaskan pentingnya menghormati perbedaan, memperkuat solidaritas, serta menolak segala bentuk ekstremisme dan intoleransi yang dapat mengancam keutuhan bangsa.

Di tengah derasnya arus informasi digital, isu disinformasi dan hoaks menjadi ancaman serius terhadap stabilitas sosial. Oleh karena itu, generasi muda diharapkan mampu berperan sebagai pelopor literasi digital dan penyebar pesan-pesan positif yang memperkuat persatuan.

Partisipasi aktif dalam kampanye anti-hoaks, penguatan narasi toleransi, serta dukungan terhadap program-program kebangsaan menjadi bentuk konkret pengamalan nilai Sumpah Pemuda di era modern.

Pada tataran sosial, peringatan Sumpah Pemuda tahun ini juga mendorong sinergi lintas komunitas dalam menjaga lingkungan dan ketertiban umum. Aksi kolaboratif seperti kegiatan sosial, diskusi publik, dan pentas budaya menjadi media efektif untuk mempererat hubungan antarwarga dan memperkuat rasa kebangsaan. Semangat kolaboratif tersebut sekaligus mempertegas bahwa persatuan bangsa dapat tumbuh dari hal-hal sederhana, seperti kerja sama dan kepedulian sosial di lingkungan sekitar.

Pada akhirnya, Sumpah Pemuda bukan hanya warisan sejarah, melainkan fondasi ideologis yang terus hidup di tengah masyarakat Indonesia. Peringatan tahun 2025 menjadi cerminan bahwa stabilitas nasional tidak lahir dari kekuasaan semata, tetapi dari kesadaran bersama untuk menjaga persatuan dan menegakkan nilai kebangsaan. Melalui semangat gotong royong, tanggung jawab sosial, dan dedikasi pemuda, bangsa Indonesia menunjukkan kepada dunia bahwa persatuan masih menjadi kekuatan utamanya.

Dengan semangat itu, Hari Sumpah Pemuda 2025 bukan hanya peringatan simbolik, tetapi juga manifestasi dari tekad bangsa untuk terus menjaga stabilitas, memperkuat solidaritas, dan meneguhkan kembali makna sejati dari satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa: Indonesia. (*)

)* Penulis adalah kontributor Pertiwi institute

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *