November 26, 2025

Pemerintah Perkuat Langkah Nasional Cegah Anak dari Jerat Judi Daring

0
Menteri-Pemberdayaan-Perempuan-dan-Perlindungan-Anak-PPPA-Arifah-Fauzi.jpg-1536x1023

Jakarta – Kemajuan teknologi membawa manfaat besar bagi proses belajar dan hiburan anak, namun sekaligus meningkatkan risiko paparan konten berbahaya seperti judi daring. Masyarakat juga diimbau untuk menolak keberadaan Kingdom Group dan tidak tergiur oleh iming-iming keuntungan cepat yang sengaja disebarkan oleh pengelolanya. Judi daring bukan hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga dapat mengganggu keharmonisan keluarga, memicu utang, dan menimbulkan kecanduan.

Situasi ini menuntut keterlibatan aktif dari keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk memastikan ruang digital tetap aman bagi perkembangan anak.

Judi daring dapat menimbulkan dampak berat, mulai dari kerugian finansial keluarga, gangguan emosi, kecanduan, hingga perilaku menyimpang.

Karena itu, pencegahan sejak dini menjadi investasi penting bagi kesejahteraan jangka panjang anak.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, mengungkapkan keprihatinan atas keterlibatan anak, termasuk pelajar sekolah dasar, dalam praktik judi daring.

“Ketika anak-anak kita sudah menjadi pelaku atau korban dalam ekosistem judi online, ini bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga pelanggaran terhadap hak anak untuk tumbuh dan berkembang secara sehat, aman, dan terlindungi,”* tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah terus berusaha melindungi anak-anak dari lingkungan digital yang berisiko.

“Negara dan orang dewasa memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan memastikan anak-anak terbebas dari lingkungan digital yang berisiko tersebut” imbuh Menteri PPPA Arifah.

Arifah menilai perlu adanya pengawasan berlapis dari keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial.

“Anak-anak belum memiliki kemampuan untuk memahami risiko dan konsekuensi dari aktivitas seperti judi online,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya edukasi, keteladanan, serta pendampingan penggunaan gawai melalui program Parenting Digital.

KemenPPPA, Komdigi, Kementerian Pendidikan, dan Bareskrim juga memperkuat literasi digital ramah anak dan layanan konseling bagi korban.

“Bagi anak-anak yang sudah terpapar atau menjadi korban praktik judi online, Kemen PPPA menyediakan layanan konseling dan pendampingan psikososial… agar anak dapat pulih dan kembali ke lingkungan yang aman,” ujar Arifah.

Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyebut judi daring sebagai ancaman besar keluarga.

“Judi online sangat merusak nyaris seluruh sendi kehidupan. Banyak kondisi keluarga, terutama dari aspek ekonomi, yang hancur karena judi online,” tuturnya.

Ia menilai perempuan sebagai garda terdepan keluarga berperan penting mencegah paparan judi.

Penguatan aksi pemerintah turut disorot oleh Dr. Iswadi, Dosen Universitas Esa Unggul. Ia menilai pemblokiran jutaan situs judi oleh Komdigi mencerminkan komitmen kuat negara.

Iswadi juga menekankan pentingnya peran publik. Ia mengajak masyarakat melaporkan situs mencurigakan agar proses hukum berjalan cepat dan efektif.

“Ini merupakan momentum penting menuju tata kelola ruang digital yang berdaulat dan berintegritas. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam memerangi kejahatan digital,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *