Maret 13, 2025

Pemerataan Ekonomi Berkelanjutan Melalui Pengelolaan Bank Emas

0
prabowo_bank_emas_1_1740556699

JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus berupaya mendorong pemerataan ekonomi melalui pembentukan bank emas atau bullion bank. Dalam acara peresmian tersebut Presiden Prabowo mengaku mengatakan membentuk Bank Emas agar mengantisipasi aliran emas Indonesia ke luar negeri.

“Peresmian layanan bank emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia untuk pertama kali dalam sejarah republik yang kita cintai,” ujar Prabowo saat meresmikan Bank Emas.

Prabowo menambahkan, Indonesia yang memiliki cadangan emas terbesar keenam di dunia, untuk pertama kalinya memiliki bank emas.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkapkan bahwa bank emas ini dapat memberikan dampak besar terhadap perekonomian nasional.

“Dari sisi ekonomi, bank emas berpotensi meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sekitar Rp245 triliun serta menciptakan sekitar 800 ribu lapangan kerja,” ujar Erick dalam keterangannya baru-baru ini.

Selain itu, Erick menekankan bahwa bank emas akan memperkuat hilirisasi ekosistem emas nasional.

Masyarakat nantinya dapat melakukan berbagai transaksi seperti penitipan emas, perdagangan, simpanan, dan pembiayaan berbasis emas.

Dengan kebijakan ini, Erick optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 8 persen. “Hilirisasi emas di Indonesia memberikan manfaat besar bagi negara dan masyarakat,” tambahnya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga melihat bahwa pembentukan bank emas dapat meningkatkan likuiditas keuangan, menjaga stabilitas ekonomi, serta menjembatani keseimbangan antara pasokan dan permintaan emas di Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman, mengungkapkan, “Potensi emas dalam negeri ini dapat dimobilisasi ke dalam sistem keuangan dan dimonetisasi melalui usaha bulion.”

Menurut data U.S. Geological Survey, Indonesia merupakan negara penghasil emas terbesar kedelapan dengan produksi tahunan mencapai 110 ton pada 2023. Cadangan emas Indonesia juga berada di peringkat keenam dunia dengan total 2.600 ton.

Sementara itu, pengamat perbankan dan praktisi sistem pembayaran, Arianto Muditomo, menilai bahwa keberadaan bank emas akan membawa manfaat besar bagi perekonomian nasional.

Menurutnya, bullion bank dapat mendorong diversifikasi produk keuangan, seperti kredit berbasis emas dan obligasi emas, serta meningkatkan inovasi di sektor keuangan berbasis komoditas.

“Hal ini akan memperkuat stabilitas pasar domestik, terutama di tengah gejolak ekonomi global,” ujar Arianto dalam wawancara dengan Antara.

Arianto juga menambahkan bahwa bank emas berpotensi meningkatkan diversifikasi cadangan devisa Indonesia, memperkuat daya saing industri tambang lokal, serta memberdayakan sektor pertambangan nasional. Dengan keterhubungan ke pasar internasional, bank emas dapat membuka peluang lebih luas bagi pelaku industri Indonesia dalam perdagangan emas global.

“Selain itu, bullion bank dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam perdagangan emas dunia sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi sumber daya alam lokal,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *