Jaga Persatuan dan Ketertiban Pasca Penetapan Hasil Pilkada 2024
Jakarta – Menjelang pengumuman resmi hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 15 Desember mendatang, Polri dan berbagai pihak mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan menghormati proses demokrasi yang telah berjalan. Ajakan ini disampaikan guna memastikan situasi tetap kondusif dan mendorong stabilitas nasional.
Karo PID Divisi Humas Polri, Brigjen Tjahyono Saputro, mengimbau seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama dan pemuda, untuk menghormati keputusan KPU. Ia menegaskan bahwa pelaksanaan Pilkada telah berlangsung dengan baik dan sesuai aturan.
“Kami berharap masyarakat tetap menghormati keputusan KPU dan menjaga kebersamaan untuk membangun bangsa,” ujar Tjahyono.
Tjahyono juga menekankan pentingnya menghormati proses hukum jika terjadi sengketa hasil Pilkada yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Menurutnya, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam demokrasi, namun stabilitas dan persatuan bangsa harus tetap dijaga.
“Perbedaan itu biasa, tetapi kita perlu mengutamakan kebhinekaan untuk membangun Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045,” lanjutnya.
Sebagai langkah antisipasi, Polri menerapkan sistem penyejuk atau cooling system melalui Operasi Nusantara Cooling System (Ops NCS) untuk menjaga kondusivitas di seluruh wilayah. Brigjen Yuyun Yudhantara, Wakil Operasi NCS, menyebut bahwa patroli siber dilakukan untuk memantau konten-konten di media sosial yang berpotensi merusak persatuan. Selain itu, kegiatan sambang ke masyarakat juga diintensifkan hingga ke tingkat Polres.
Penjabat (Pj) Wali Kota Arif Gunadi turut mengajak masyarakat untuk menjaga ketertiban pasca-Pilkada. Dalam acara sosialisasi penegakan hukum penanganan konflik sosial, Arif menekankan pentingnya menerima keputusan KPU dengan kepala dingin.
“Masyarakat tidak perlu resah. Proses hukum yang berjalan di MK adalah upaya mencari keadilan, dan kita harus percaya bahwa hasilnya akan menjadi yang terbaik untuk semua,” kata Arif.
Ajakan untuk menjaga persatuan ini menjadi pengingat bahwa Pilkada bukan hanya ajang kompetisi politik, tetapi juga momentum mempererat kebhinekaan. Dengan menghormati hasil Pilkada dan mendukung proses hukum yang berjalan, masyarakat Indonesia menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi. Semua pihak diharapkan bersatu kembali untuk membangun bangsa yang lebih baik. []